INDONESIA–INDOTIPIKOR.COM—Toni Morrison mengingatkan kita bahwa kebebasan sejati seringkali menuntut keberanian untuk melepaskan sesuatu. Banyak orang bermimpi ingin maju, ingin mencapai cita-cita, atau ingin menemukan kedamaian, namun mereka masih memeluk erat hal-hal yang justru membebani langkah. Beban itu bisa berupa kenangan pahit yang terus diulang dalam pikiran, rasa bersalah yang tidak selesai, atau bahkan keterikatan pada hal-hal yang sebenarnya tidak lagi memberi makna. Selama kita masih menggenggam semua itu, kita seperti burung dengan sayap kuat namun terikat rantai, tidak akan pernah bisa benar-benar terbang.
Melepaskan bukan berarti melupakan atau menghapus masa lalu, melainkan memilih untuk tidak lagi membiarkan masa lalu mengendalikan hari ini. Proses ini memang menyakitkan, sebab ada kenyamanan semu dalam hal-hal yang sudah kita kenal meski menyakitkan. Banyak orang lebih memilih menanggung beban karena takut kehilangan identitas atau merasa hampa jika melepaskannya. Padahal, justru dengan melepaskan, kita membuka ruang kosong yang memungkinkan hal-hal baru masuk—kesempatan, kebahagiaan, dan hubungan yang lebih sehat.
Jika direnungkan lebih jauh, beban yang kita pikul sering kali datang dari dalam diri: ketakutan akan kegagalan, kebiasaan menunda, atau pandangan orang lain yang terlalu kita pentingkan. Beban itu tidak kasat mata, tetapi beratnya bisa mengalahkan gunung. Saat kita berani melepaskannya, kita menemukan bahwa keterbatasan terbesar bukanlah dunia luar, melainkan benteng yang kita bangun sendiri. Membebaskan diri dari beban batin adalah syarat mutlak agar energi kita tidak habis untuk menahan, melainkan bisa dipakai untuk melangkah lebih jauh.
Morrison ingin menunjukkan bahwa terbang bukanlah sekadar metafora tentang kesuksesan, melainkan tentang menjalani hidup dengan ringan, jujur, dan merdeka. Hidup yang penuh beban memang bisa dijalani, tetapi hanya akan menyeret kita berjalan tertatih. Hidup yang berani melepaskan, sebaliknya, memberi kemungkinan untuk melesat lebih tinggi, melihat dunia dari perspektif yang lebih luas, dan menemukan makna yang lebih dalam. Pada akhirnya, keberanian untuk melepaskan adalah pintu menuju kebebasan—dan kebebasan adalah syarat utama untuk benar-benar terbang.
RED



