INDOTIPIKOR.COM—Seorang ibu rela mengandung hampir sepuluh bulan lamanya dan setelah itu pun harus pula menahan rasa sakit demi melahirkan anaknya. Demikian besarnya pengorbanan dan cinta kasih seorang ibu, sehingga hampir tidak mungkin kita dapat membalas kebaikan ini dengan mudah.
Jasa-jasa Ibu dan Ayah adalah tidak terbalas, walaupun engkau menggendong mereka di punggung, menyokong kehidupan mereka, merawat mereka dengan obat-obatan, memandikan dan mengurut tangan dan kaki mereka, serta membersihkan kotoran mereka, sekalipun engkau lakukan seratus tahun lamanya, ini semua tidak akan dapat membalas jasa mereka. Mengapa? Karena orang tua telah banyak berbuat untuk anaknya, mereka telah membesarkan, merawat, dan memperkenalkan anak dengan dunia.
Semenjak kecil, kita sering diajarkan untuk senantiasa mengingat jasa Ibu kepada kita. Sebagaimana kita sering mendendangkan syair lagu karya SM Mochtar: “Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia”. Bahkan ungkapan kasih sayang seorang ibu yang tiada batas itu juga dituangkan dalam sebuah peribahasa “Kasih Ibu sepanjang jaman, kasih anak sepanjang galah”. Inilah sebuah bukti bahwa kasih sayang seorang ibu yang sejati itu diberikan kepada anaknya untuk selamanya, seumur hidupnya.
Demikian besarnya peranan dan pengorbanan seorang ibu kepada anaknya itulah yang mengantarkan anaknya untuk hidup bahagia dan tumbuh besar dengan baik. Oleh karena itu, janganlah kita pernah meremehkan sosok ibu kita. Ibu selalu berusaha membahagiakan anak-anaknya, memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan kepada anak-anaknya, sehingga kelak anak-anaknya dapat mandiri.
Ibu tidak pernah merasa bosan untuk mengajarkan perilaku baik (sila) kepada anak-anaknya, dengan harapan agar anak-anaknya dapat tumbuh menjadi manusia yang bermoral baik (Susila). Ibu berusaha menumbuhkan rasa malu untuk berbuat jahat (hiri) dan takut akan akibat perbuatan jahat (ottappa) dalam diri anak-anaknya. Mereka berusaha menanamkan ajaran cinta kasih, kerelaan memberi, menghormati yang lebih tua, toleransi, sopan santun, mempunyai tanggung jawab, dan lain-lain.
Tugas dan kewajiban Ibu sebagai orangtua tidaklah ringan. Buddha Dhamma mengajarkan bahwa terdapat lima kewajiban orangtua terhadap anak-anaknya sebagaimana tertuang dalam Sigalovada Sutta, yaitu: mencegah anaknya berbuat jahat, menganjurkan anaknya berbuat baik, melatih anaknya untuk dapat bekerja sendiri, mempersiapkan pasangan yang sesuai bagi anaknya, dan memberikan warisan pada waktu yang tepat.
Oleh karena itu, jangan pernah kita memalingkan muka kita dari orang tua, terutama ibu kita. Kasih ibu kepada anaknya adalah abadi sepanjang masa.
Marilah kita belajar dari teladan cinta kasih ibu terhadap anaknya yang tanpa pamrih dan tanpa batas, untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis, damai, dan bahagia.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.,,,Caliadi —-RED

