No Result
View All Result
  • Login
  • NEWS
  • HUKUM KRIMINAL
  • POLITIK
  • PEMERINTAHAN
  • SOSIAL
  • TNI
  • POLRI
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • NEWS
  • HUKUM KRIMINAL
  • POLITIK
  • PEMERINTAHAN
  • SOSIAL
  • TNI
  • POLRI
  • NASIONAL
  • DAERAH
No Result
View All Result
INDOTIPIKOR
No Result
View All Result
Home SOSIAL

Cinta sejati dibangun dari keputusan korteks prefrontal otak: komitmen, pengorbanan, dan kesetiaan yang disengaja.

Redaksi IndoTipikor by Redaksi IndoTipikor
September 11, 2025
in SOSIAL
0
Cinta sejati dibangun dari keputusan korteks prefrontal otak: komitmen, pengorbanan, dan kesetiaan yang disengaja.
0
SHARES
6
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOTIPIKOR.COM—Kebanyakan dari kita terjebak romantisme yang salah. Kita pikir cinta adalah sesuatu yang datang dan pergi begitu saja. Nevzat Tarhan, seorang psikiater terkemuka, membongkar mitos ini.
Siap untuk mempelajari bahasa cinta yang sebenarnya?
.
Buku ini bukan teori biasa. Ditulis oleh Prof. Dr. Nevzat Tarhan, psikiater dan presiden universitas ternama di Turki. Beliau menggabungkan neuroscience, psikologi, dan nilai spiritual untuk menjawab mengapa hubungan ada yang bertahan dekade, sementara yang lain hancur dalam hitungan bulan.
Ini adalah peta navigasi hubungan yang paling ilmiah.
.
Cinta yang matang bukan tentang menemukan “seseorang yang tepat”, tapi tentang menjadi orang yang tepat. Tarhan menjelaskan, cinta romantis yang hanya berdasarkan gairah (limbic love) pasti akan pudar.
Cinta sejati dibangun dari keputusan korteks prefrontal otak: komitmen, pengorbanan, dan kesetiaan yang disengaja.
.
Pernah merasa sudah memberikan yang terbaik, tapi pasangan tetap tidak merasa dicintai? Itu karena “Bahasa Cinta” kalian berbeda.
Buku ini mengajarkan 5 dialek cinta: Kata-kata afirmasi, Waktu yang berkualitas, Hadiah, Sentuhan fisik, dan Act of service. Memahami bahasa pasangan adalah kunci mengisi “tangki cinta”-nya.
.
Hubungan terpenting dalam hidupmu adalah hubunganmu dengan dirimu sendiri. Narcissistic love (cinta narsistik) berbeda dengan healthy self-love.
Tarhan menekankan bahwa mencintai diri sendiri bukanlah egois, tapi tentang memiliki harga diri yang sehat, yang justru menjadi fondasi untuk bisa mencintai orang lain dengan tulus tanpa ketergantungan yang toxic.
.
Jadi, cinta bukanlah sebuah takdir yang pasif, tapi sebuah seni dan keterampilan yang bisa dipelajari. Sudah siap berhenti menjalani hubungan dengan autopilot dan mulai membangunnya dengan sains dan kesadaran?–red

Previous Post

Gagasan pembentukan pasukan komando ini berawal dari pengalaman Kolonel A.E. Kawilarang dan Letkol Slamet Riyadi dalam menumpas pemberontakan

Next Post

Air mata sering memicu reaksi empati dari orang sekitar. Ketika melihat seseorang menangis, secara naluriah kita terdorong untuk peduli. Inilah mekanisme sosial

Redaksi IndoTipikor

Redaksi IndoTipikor

Next Post
Air mata sering memicu reaksi empati dari orang sekitar. Ketika melihat seseorang menangis, secara naluriah kita terdorong untuk peduli. Inilah mekanisme sosial

Air mata sering memicu reaksi empati dari orang sekitar. Ketika melihat seseorang menangis, secara naluriah kita terdorong untuk peduli. Inilah mekanisme sosial

Browse by Category

  • DAERAH
  • HUKUM KRIMINAL
  • INTERNASIONAL
  • KEJAGUNG RI
  • KEMENTERIAN
  • MAHKAMAH AGUNG RI
  • MAHKAMAH KONTITUSI
  • NASIONAL
  • NEWS
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • POLRI
  • SEJARAH
  • SOSIAL
  • TNI
  • NEWS
  • HUKUM KRIMINAL
  • POLITIK
  • PEMERINTAHAN
  • TNI
  • POLRI
  • SOSIAL
  • NASIONAL
  • DAERAH

© 2022 IndoTipikor.Com - Berita Sesuai Fakta by IndoTipikor.

No Result
View All Result
  • Login
  • HUKUM KRIMINAL
  • SOSIAL
  • TNI
  • POLRI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • NASIONAL
  • NEWS
  • DAERAH

© 2022 IndoTipikor.Com - Berita Sesuai Fakta by IndoTipikor.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In