Muara Enim/–INDOTIPIKOR.COM—/Kebijakan KPU pengurangan TPS saat mau Pilkada Pilgub dan Pilbup di tiap-tiap Desa se-Kabupaten Muara Enim menimbulkan pertanyaan besar di masyarakat padahal biaya duit anggarannya melebihi saat Pileg beberapa bulan yang lalu di tahun yang sama yaitu tahun 2024.
Berlomba-lomba para kandidat Bacalon Gubernur, wakil Gubernur dan Bupati serta wakil bupati bersuara pencalonan ini bertujuan untuk kemakmuran rakyat, mengurangi angka kemiskinan, mengurangi angka pengganguran, berlomba-lomba untuk meyakinkan semua rakyat bahwa akan tercipta perubahan perbaikan ekonomi rakyat yang disebut kemakmuran berkeadilan.
Dibalik semua tujuan mulia cita-cita para Bacalon yang mengikuti Pilkada 2024 ini di Kabupaten Muara Enim justru sangat mengecewakan bagi pemuda-pemudi generasi emas bangsa ini seharusnya KPU menyeimbangkan dengan tujuan mulia para Bacalon dengan tidak mengurangi TPS se-Kabupaten Muara Enim dan ini berdampak berkurang juga rekrutmen anggota kpps (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) di tingkat Desa, ini sangat jelas sekali tidak memberikan ruang pengabdian pada generasi muda, karena sehari menjadi anggota kpps adalah suatu kebanggaan dan ada upah jasa sedikit mengurangi beban orang tua.
Lumayan kami waktu jadi anggota kpps beberapa bulan lalu saat pileg, 1.100.000 (satu juta seratus ribu rupiah) dapat upah jasa, dan kami bangga mengabdi untuk negeri,” ucap seorang warga,” Jum’at (14/06/2024)
Sangat miris sekali dengan adanya pengurangan TPS ini, seharusnya jika masih sama saat pileg sedikit mampu mendongkrak laju perputaran ekonomi di masyarakat terkhususnya Wilayah Kabupaten Muara Enim, kok dikurangi TPS padahal duit anggarannya lebih besar dari Pileg 2024, mau hemat atau mau menabung deposito,” menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat.
(Pers: Nuramin Jafar)